Semua Bab Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa : Bab 21 - Bab 30

“Tidak! Kita tidak bisa membiarkan mereka,” Gilbert berdeham sambil menyembunyikan kepanikannya.Eva langsung melotot memikirkan hal itu. Semuanya benar-benar akan hancur kalau Liam benar-benar bermaksud memperkenalkan Rosalie kepada publik tentang siapa identitas Rosalie yang sebenarnya.Semua orang yang menghadiri acara tersebut bukanlah orang sembarangan. Mereka semua adalah kalangan atas dari berbagai macam perusahaan di bidang tertentu. Mereka orang-orang penting.Kalau dia memberitahu tentang siapa Rosalie yang sebenarnya, orang akan tahu siapa pemegang Tahta paling pantas yang bisa meneruskan Syl Hampton Company.“Sayang, ini buruk,” Eva terus berbicara kepada suaminya itu. “Kau akan kehilangan semuanya kalau dia benar-benar memperkenalkan wanita sialan itu kepada semua orang sebagai putri Greyson.”“Aku tahu! Tenang saja, aku pasti akan melakukan sesuatu.”“Pokoknya kita harus melakukannya sebelum Liam benar-benar membawa perempuan itu ke atas panggung!”“Diam!” Gilbert memben

Sebenarnya Rosalie tidak terlalu menyukai jus dengan tekstur yang agak kental seperti itu. Di matanya, jus buah naga cenderung jauh lebih kental daripada jus lainnya.Tapi karena jus itu juga merupakan pemberian dari Liam, rasanya tidak sopan kalau membiarkannya saja tanpa meminumnya.Jadi Rosalie menggerakan tangannya untuk meraih gelas tersebut. Langsung meneguknya sedikit tanpa curiga dengan apa pun.“Ah, mungkin dia membutuhkan waktu lebih lama untuk menangkap penjahat itu.” Rosalie bergumam pada dirinya sendiri sambil menoleh ke arah di mana Liam pergi tadi.Pria itu belum juga kembali dan berada di sana dengan kumpulan orang yang tidak dikenalnya membuat Rosalie merasa asing. Terlebih lagi dirinya juga tidak berani menolehkan kepala ke arah mantan suaminya bersama istri barunya itu.Berharap saja Liam akan segera kembali dan membantunya menangani kecanggungan itu.Hampir lima menit berlalu dan Rosalie tiba-tiba mengusapi bagian lehernya. Dia berdeham karena merasakan bagian lehe

Plafon berwarna putih, tembok yang keseluruhannya berwarna hijau pastel, dan aroma antiseptik yang khas sekali dengan rumah sakit.Beberapa hal itu tiba-tiba membuat Rosalie ketakutan setelah dirinya membuka mata dan mulai menyadari ada di mana dirinya. Tidak ada siapa pun di ruangan besar itu. Hanya ada dirinya yang ditemani dengan kekosongan dan keheningan secara penuh.Semua ingatan kabur itu perlahan menjadi semakin jelas. Bulu kuduknya langsung berdiri. Rosalie meneguk air ludah dan menjadi sangat cemas.“A-Apa yang terjadi padaku?” Rosalie bertanya sambil menoleh ke sana ke mari. Tiba-tiba merasa sesak karena tidak menemukan siapa pun di sana.Hal ini melemparkannya kembali pada kejadian saat dirinya baru terbangun dari koma. Saat itu ia menelan banyak fakta menyakitkan yang menghancurkannya.Apa semua hal yang dialaminya setelah bangun hanyalah mimpi? Apa pada akhirnya dirinya memang ditinggalkan dan berakhir sendirian, sampai-sampai memvisualisasikan mimpi yang sebegitu anehny

“Apa aku bisa menanyakan sesuatu kepadamu?” Liam bertanya saat dirinya mengantar Rosalie kembali ke ruangannya.“Soal apa?” Rosalie balik bertanya dan berusaha bangun dari kursi roda. Membuat Liam buru-buru membantu Rosalie dengan infus.Pria itu begitu siap siaga di hadapan Rosalie sampai Rosalie kembali berbaring di atas ranjang. Infus yang dipegang olehnya kembali digantungkan ke sebuah besi di samping ranjang.Baru setelahnya, Liam mendorong kursi rodanya menjauh dan menarik kursi untuk duduk dan berbicara dengan Rosalie.“Sebelumnya aku ingin meminta maaf kepadamu terlebih dahulu. Seharusnya aku tidak membiarkan kecelakaan ini terjadi. Ini salahku.”Rosalie langsung mengerutkan dahi. “Oh, tunggu dulu. Kenapa jadi kau yang meminta maaf?”“Karena kalau aku tidak meninggalkanmu, semuanya tidak akan terjadi dan kau tidak akan berakhir di rumah sakit lagi.”“Tapi ini bukan salahmu. Berhenti merasa bersalah seperti itu. Aku tidak menyukainya.”Liam tidak menanggapi lagi, tapi Liam meng

Hari-hari Rosalie setelah keluar dari rumah sakit berjalan biasa saja. Dirinya di rumah dan tidak pergi ke mana pun. Tidak melakukan apa pun.Meski begitu, kehadiran Liam yang tiba-tiba muncul di kediamannya juga bukan sepenuhnya ada dalam rencana Rosalie."Kau datang ke sini?" tanya Rosalie bodoh. Baru turun dari lantai dua saat asisten rumah tangga mengatakan Liam datang ke rumah."Ya," jawab Liam."Ada perlu apa?" Rosalie nampak keheranan.“Aku perlu mengajakmu ke suatu tempat. Bersiaplah sekarang. Kita akan langsung pergi.” Liam berbicara tanpa basa-basi.Dahi Rosalie berkerut dalam. “Ke mana?”“Ke perusahaan. Kau harus mempelajari semuanya mulai sekarang. Aku akan mengajarimu.”Kelopak milik Rosalie dengan cepat melebar. Rosalie tahu semuanya akan berakhir ke mana sejak dirinya diperkenalkan sebagai putri dari Greyson Syl Hampton. Tapi tidak, itu terlalu cepat.“Apa kau bercanda? Bukankah ini terlalu cepat? Aku ini mantan guru seni, Liam. Tidak terlalu paham tentang sesuatu yang