"Hyra bukan wanita yang mencari pelarian," kata Ghaidan, suaranya bergetar. "Dia wanita baik-baik. Dia wanita terhormat." "Wanita terhormat pun bisa lelah, Ghaidan," potong Agra cepat. "Lelah dengan janji kosong, lelah dengan hidup yang hampa. Aku datang bukan untuk merebut Hyra, aku datang untuk menawarkan kebahagiaan yang pantas ia dapatkan. Aku bisa melunasi semua hutang Oma, aku bisa memberikannya cinta sejati, bukan kesepakatan bisnis! Cam kan itu!" Ghaidan merasakan darahnya mendidih. Ia tidak pernah merasa begitu marah, begitu terhina. Ini bukan hanya tentang Agra yang berusaha mendekati Hyra kembali, ini adalah tentang Agra yang menantang identitasnya, meremehkan usahanya, dan menyentuh luka lamanya. "Aku bisa melunasi hutang itu berkali-kali lipat," Ghaidan merespons dingin, "dan aku bisa memberinya lebih dari sekadar cinta. Aku bisa memberinya perlindungan, keamanan, dan masa depan yang nggak pernah bisa kamu bayangkan." "Itu hanya uang, Ghaidan," Agra mencemooh. "
Terakhir Diperbarui : 2025-10-02 Baca selengkapnya