Ruangan besar itu seketika terasa sesak. Semua pembicaraan di meja tamu mendadak berhenti saat Arka melangkah masuk. Ratna masih duduk tegak, menyandarkan punggungnya dengan elegan di kursi empuk. Di tangannya, secangkir teh melati masih mengepul tipis, tapi nadanya dingin dan tajam.“Mama pikir, kamu terlalu sibuk samapi tidak peduli dengan apa yang terjadi disini,” sarkas Ratna.Arka berhenti di tengah ruangan, lalu perlahan menoleh ke arah ibu tirinya yang ia sendiri tahu, kalau ini dijadikan kesempatan untuk menarik simpati tamu dan membuat namanya buruk. Namun, Ia memilih mengikuti bagaimana Ratna bermain Wajahnya tenang, tapi matanya menusuk.“Maaf, Ma. Semalam aku ada operasi cesar dua pasien sekaligus. Aku pulang ke apart dan langsung tidur. Pas bangun, aku baru tahu beritanya,” sahut Arka dengan suara yang terdengar penuh sesal. Wanita paruh baya yang duduk di sebelah Ratna langsung menoleh dengan wajah simpatik. “Oh, jadi dokter, ya? Pantas saja wajahnya kelihatan lelah. Su
Terakhir Diperbarui : 2025-10-15 Baca selengkapnya