Pagi itu, cahaya matahari menembus lembut lewat celah jendela kamar. Udara hangat bercampur dengan aroma teh segar yang samar-samar tercium dari taman istana. Kael perlahan membuka mata, masih setengah sadar, sebelum akhirnya duduk dan menguap pelan. Rambutnya berantakan, tapi ekspresinya tenang.Begitu ia membuka pintu, tiga pelayan wanita sudah berdiri di depan kamar, menunduk sopan sambil membawa pakaian dan handuk bersih.“Selamat pagi, Tuan Li Xin,” kata salah satu dari mereka dengan suara lembut. “Kami ditugaskan untuk membantu Anda mandi dan berpakaian.”Kael mengedip pelan, menatap mereka satu per satu. Lalu, sudut bibirnya sedikit terangkat. “Ah… tidak perlu,” ujarnya santai. “Aku masih bisa mandi sendiri.”Ketiga pelayan itu saling berpandangan gugup. Salah satunya, yang paling muda, mencoba meyakinkan, “Tapi… Yang Mulia Raja Tianlong memerintahkan agar—”Kael memotong dengan suara tenang, namun tak bisa dibantah, “Katakan pada Raja Tianlong bahwa aku menghargai niatnya. Tap
Última actualización : 2025-10-19 Leer más