Pagi itu, sinar matahari menembus tirai kamar Luki, membuat suasana terasa segar. Ia berdiri di depan cermin, merapikan kemeja birunya dan rambut yang masih sedikit basah karena baru selesai mandi. Hari ini penting—hari di mana ia akan datang ke kantor tempat lowongan kerja yang direkomendasikan temannya. Jantungnya berdegup kencang, bukan hanya karena gugup, tapi juga antusias. Begitu turun ke lantai bawah, aroma masakan menyambutnya. Di dapur, Tante Sarah sedang sibuk mengaduk sup sayuran, daster pastel yang ia kenakan membuatnya terlihat santai namun tetap memesona. Rambutnya diikat seadanya, beberapa helai jatuh di sisi wajah, membuatnya terlihat natural dan cantik. “Pagi, Tante,” sapa Luki sambil tersenyum. Tante Sarah menoleh, lalu tersenyum hangat. “Pagi, Luk. Wah, ganteng banget kamu hari ini. Tante sampai pangling.” Luki tertawa kecil, merasa pipinya panas. “Hehe… jangan bercanda, Tante. Doain ya semoga lancar hari ini.” Tante Sarah meletakkan sendok kayu, lalu mendekat.
Last Updated : 2025-09-15 Read more