Pagi itu aroma bawang putih dan kecap manis memenuhi rumah. Dari dapur, suara spatula beradu dengan wajan terdengar jelas. “Sarapan dulu, Luk,” seru Tante Sarah sambil tetap sibuk mengaduk nasi goreng. “Iya, Tan,” jawab Luki yang baru saja keluar dari kamar, sudah rapi dengan kemeja kerja. Ia menarik kursi dan duduk di meja makan, matanya sekilas melirik sosok tante yang sedang menata piring dengan begitu perhatian. “Nih, nasi goreng spesial buat kesayangan tante,” ucap Tante Sarah sambil meletakkan piring di hadapan Luki. Senyumnya hangat, tapi sorot matanya membuat Luki sedikit bingung. Ada sesuatu yang berbeda—seakan senyuman itu menyimpan makna lain. “Hmm, wangi banget,” kata Luki mencoba mencairkan suasana, lalu menyuap sesuap nasi goreng. Tante Sarah ikut duduk, menatapnya dengan penuh perhatian, bahkan sampai membuat Luki agak salah tingkah. Suasana sarapan itu terasa hangat, tapi juga anehnya bikin Luki waspada. Ia tak tahu kalau di balik senyuman lembut itu, Tante Sar
Last Updated : 2025-10-04 Read more