Alvaro duduk bersandar di sofa, matanya menatap Lyssa yang tengah membereskan buku-buku catatannya di meja. “Terima kasih,” ucap Alvaro pelan.Lyssa menoleh dengan senyum kecil. “Untuk apa?”“Untuk selalu ada,” jawabnya singkat.Lyssa mendekat, lalu duduk di sampingnya. “Aku tidak akan ke mana-mana, Alvaro. Kamu tahu itu.”Alvaro menatapnya lama. Tatapan itu dalam, nyaris menusuk, bukan dalam cara yang dingin, tapi dalam cara yang jujur, seperti seseorang yang sedang mencari keberanian untuk mengatakan sesuatu yang sangat berarti.“Aku tahu,” katanya akhirnya. “Karena itu… aku ingin kau tahu sesuatu.”Lyssa mencondongkan tubuh sedikit, seolah menyimak sesuatu yang penting.Alvaro terdiam sesaat, lalu merogoh saku jasnya yang tergantung di sisi sofa. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil beludru hitam, sederhana, tanpa pita, tanpa hiasan.“Apa itu?” tanya Lyssa pelan, suaranya bergetar halus.Tanpa banyak kata, Alvaro membuka kotak itu. Di dalamnya, ada sebuah cincin elegan dengan batu b
Last Updated : 2025-10-05 Read more