Tanganku terangkat, menutupi bibir yang bergetar. Tubuhku menggigil hebat, keringat dingin bercampur dengan air mata yang tak henti mengalir. Nafasku memburu, dadaku naik turun cepat. Semua suara di sekitarku terdengar samar—hanya detak jantungku yang bergemuruh, begitu keras seakan memekakkan telinga.Aku baru saja berlari, terhuyung menembus pekat malam, sebelum akhirnya langkahku terhenti di halaman gelap. Pintu belakang rumah masih terbuka, suara benturan dan teriakan Adam terus menggema dari dalam. Aku ingin kembali, aku ingin berlari ke arahnya, tapi kakiku membeku.“Adam…” bisikku parau, nyaris tanpa suara.Tanganku menempel di dada, menahan perih yang semakin menghimpit. Pandanganku berkunang-kunang, hingga aku nyaris terjatuh. Namun sebelum aku benar-benar terhempas, cahaya terang menyambar dari arah lain.Lampu mobil.Aku memicingkan mata, menahan silau. Suara ban menggerung keras, mobil itu berhenti mendadak di tanah berdebu. Pintu terbuka dengan cepat, dan langkah-langkah
Last Updated : 2025-09-19 Read more