Pagi itu, kapal sudah jauh meninggalkan daratan. Kabut tipis menyelimuti laut, dan sinar matahari hanya sebentar menembus awan sebelum hilang lagi. Aku bangun dengan kepala berat, tapi menemukan Arkana sudah tidak ada di sisiku.Saat keluar dari kabin, dua pria berpakaian hitam berdiri tegak. “Nona, Tuan Arkana sedang di ruang rapat,” kata salah satunya singkat.Aku mengangguk, meski ada rasa canggung. Kata ruang rapat membuat dadaku terasa sesak. Apa sebenarnya yang sedang mereka rencanakan?Aku memutuskan tidak ikut, hanya berjalan ke dek atas. Dari kejauhan, pintu baja tebal menuju ruangan khusus tertutup rapat, dan aku samar mendengar suara-suara rendah, tegas, penuh ketegangan.Di dalam ruangan itu, Arkana duduk di kursi ujung meja panjang. Di sekelilingnya, tujuh pria duduk tegak, sebagian menunduk sambil memegang berkas. Peta laut, jalur rahasia, dan laporan satelit terhampar di meja.“Kita tidak bisa terus di laut,” kata seorang pria berkacamata. “Adam sudah pasti membeli info
Last Updated : 2025-10-02 Read more