Aku menatap Arkana lama, lebih lama daripada sebelumnya. Sorot matanya tajam, dingin, penuh obsesi yang menjeratku semakin kuat. Namun di balik semua itu, ada sesuatu yang tak bisa kupungkiri—aku selamat karena dia.Tanganku masih dalam genggamannya. Adam masih berusaha menarikku menjauh, suaranya serak menahan amarah. “Nayla, kau tidak harus hidup dalam ketakutan. Jangan pilih dia. Kau tidak tahu apa yang dia sembunyikan darimu.”Aku menoleh sekilas ke arah Adam. Luka di wajahnya, darah yang mengering di pelipisnya, dan tekad di matanya membuat hatiku perih. Dia selalu berusaha melindungiku dengan cara yang ia bisa. Tapi setiap kali aku bersamanya, aku juga selalu berada di ambang kematian.Dengan Arkana, ketakutanku berbeda. Ia mengekang, mengurung, bahkan membuatku sulit bernapas. Tapi… di sisinya, tidak ada seorang pun yang berani menyentuhku.Aku menutup mata sejenak, mencoba mendengarkan suara hatiku. Semua bercampur kacau: ketakutan, luka, cinta, obsesi. Namun satu hal yang pal
Last Updated : 2025-09-28 Read more