Sesuai dengan janji Bram, malam hari setelah isya, Bram membawa Kanaya dan juga Zahra jalan-jalan. Bram membawa anak dan istrinya itu pergi ke alun-alun. Sebenarnya, Bram ingin membawa Kanaya untuk ke mall. Namun, dengan tegas Kanaya menolak sebab ia ingin lebih bebas membawa Zahra jalan-jalan. Dan pilihan Kanaya jatuh pada alun-alun. Karena baginya, disana mereka bisa jalan-jalan dengan leluasa apalagi pasti banyak sekali penjual kaki lima yang murah-murah dan enak tentunya. "Kamu temani Zahra disini dulu ya, Mas. Aku mau belikan Zahra makanan dulu." "Iya, Sayang." "Kamu mau apa, Mas?" Pandangan Bram mengedar. Ia mengamati pedagang di sekelilingnya. "Enggak tahu, Sayang. Terserah kamu saja." "Ya sudah. Tapi, kalau aku belikan, nanti harus kamu makan." Bram menyulam senyumnya lalu menarik tangan Kanaya sebelum pergi. "Mas!" Kanaya spontan memekik ketika tubuhnya di dekap oleh bram, "Mas, ini di tempat umum." "Habisnya, kamu sangat menggemaskan sekali."
Last Updated : 2025-10-22 Read more