Kali ini, butuh hampir tiga menit sebelum balasan datang.[ Besok malam jam 7. ]Scarlett mengiakan singkat. Setelah itu, Mavin tidak membalas lagi. Kemungkinan besar sudah naik pesawat.Scarlett mematikan ponsel, berpikir sebentar, lalu memutar arah mobil menuju vila. Baru saja sampai di depan vila, Scarlett melihat banyak orang hilir mudik membawa koper.Vivian yang memakai terusan putih sederhana, tampak anggun di tengah keramaian. Dia memberi instruksi dengan lembut, "Itu hadiah dari Devan untukku, sangat berharga bagiku. Tolong hati-hati, jangan sampai rusak."Para pekerja serempak menjawab, "Tenang saja, Nyonya, kami pasti hati-hati."Vivian mengangguk pelan, tidak menyinggung sebutan "Nyonya" sama sekali.Scarlett berdiri di tempat, menatap dari kejauhan. Saat menandatangani surat cerai semalam, dia tidak merasakan perasaan seperti ini. Baru kali ini dia sungguh merasakan bahwa vila tempat dia tinggal selama beberapa tahun kini telah asing, bukan lagi miliknya.Scarlett belum me
Read more