Namun, pihak itu tetap menolak. Menurut laporan manajer bisnis yang dikirim untuk bernegosiasi, setelah ditolak, dia masih sempat menjelaskan dengan hati-hati bahwa perusahaan itu adalah milik Keluarga Laksmana.Namun, pihak lawan sama sekali tidak ragu dan berkata, "Aku tahu itu perusahaan Keluarga Laksmana, tapi tetap nggak akan bekerja sama."'Sombong sekali. Jadi, ternyata orang itu adalah dia.'Devan kembali menatap foto pria itu.Sejak kecil, Pamela memang selalu unggul. Dia memiliki ingatan kuat, pintar dalam belajar, bahkan piawai dalam musik, catur, kaligrafi, dan lukisan. Di sekelilingnya juga banyak pria hebat, tetapi tidak ada satu pun yang menarik perhatian Pamela.Jika Pamela sampai menyukai pria ini, jelas dia bukan orang biasa. Kebetulan, Devan juga ingin bertemu langsung dengannya.Devan tersenyum tipis sambil menyimpan foto itu, lalu berkata, "Aku akan cari waktu untuk bicara sama dia. Tak peduli siapa pun yang ada di sisinya, saat itu juga akan kubawa ke hadapanmu."
Read more