Lucien berdecak pelan, sambil menatap tubuh Elian yang terlelap di atas ranjang dengan napas yang terasa berat. Masih berpakaian lengkap, tapi keringat yang bercucuran membuat tidurnya terasa tidak nyenyak. "Kenapa juga dia harus tiba-tiba sesak napas." Lucien kembali berdecak pelan. "Pakai acara pingsan lagi." Kesal, Lucien melempar kaleng bir yang dia pegang. Itu membuat Elian nyaris saja berjengit karena kaget. "Ya, Tuhan. Jangan sampai ketahuan kalau aku hanya pura-pura pingsan," gumam Elian dalam hati, Tadi, Elian memang sempat merasa sesak napas. Namun, dia masih cukup sanggup untuk menenangkan diri, sambil memikirkan Sebastian. Hanya saja, Elian pikir lebih baik kalau dia pingsan saja. Setidaknya, dengan begitu dia bisa mengulur waktu. "Sekarang berpikir, Eli." Yang empunya nama masih bersuara dalam hati. "Bagaimana caranya melarikan diri dari sini." "Woi." Suara yang Lucien yang terdengar dekat, membuat Elian terkaget. Elian sudah tersentak, tapi dengan cepat men
Last Updated : 2025-12-01 Read more