Grace girang bukan main, takut salah dengar, dia pun kembali memastikan, “Benarkah? Intan?”Intan melirik bingkai foto yang pecah di lantai, ekspresinya tampak yakin, “Peter sudah mati, jadi aku tetap harus melanjutkan hidup dengan baik.”Benar, di hatinya, Peter memang sudah mati.Mendengar itu, Grace begitu senang.Padahal sehari sebelumnya, sikap Intan selalu sama, kalau Peter sudah mati, maka hidup pun tidak ada artinya lagi.Suara Grace sampai bergetar karena terlalu gembira, “Benar, orang yang masih hidup harus melanjutkan hidup dengan baik!”Namun, di tengah malam, suara manja dan dentuman semakin liar.Seperti sebilah pisau tumpul yang terus menyayat hati Intan, melukainya tanpa ampun.Dia baru bisa tidur larut malam sekali dan saat langit baru saja mulai terang, suara sirene ambulans meramaikan seisi rumah.Intan membuka pintu kamar, melihat Peter dengan wajah panik menggendong Jane berlari menuruni tangga.Peter bahkan tak menoleh melihatnya.Selama bertahun-tahun mengenalnya
Baca selengkapnya