"Dengan uang itu, kamu bisa lakukan apa pun yang kamu mau. Kamu bahkan bisa bersantai dan hidup bebas tanpa perlu pusingin masalah suami ataupun mertua," ujar Hera.Finella menghela napas pelan. "Dulu, aku juga punya pemikiran seperti itu. Tapi, setelah punya Zeze, aku tetap harus pertimbangkan soal dia dan nggak bisa pergi dengan begitu saja.""Menurutku, kamu berpikir kejauhan. Zeze itu cucu tertua Keluarga Pradipta, apa mungkin ada yang berani menindasnya?""Nggak ada yang bisa menebaknya. Kelak, Christian akan menikah dan punya anak. Pada saat itu, situasi Zeze akan jadi canggung. Di keluarga terpandang, bahkan saudara kandung juga bisa saling membunuh demi kepentingan pribadi, apalagi saudara tiri.""Berhubung akar masalahnya itu Christian, kenapa nggak menyingkirkannya saja?" Hera merendahkan suaranya, lalu memicingkan mata sambil membuat gerakan menggorok leher dengan jarinya. "Mau? Aku punya caranya."Finella meliriknya dan menjawab, "Nggak. Kesampingkan dulu masalah mengenai b
Read more