Daman mengerutkan kening dan terlihat serbasalah. "Adina, jangan ikut campur. Ayo kita pergi.""Ayah, tolong selamatkan dia.""Nggak!""Huh! Kalau kamu nggak mau, aku yang akan melakukannya," kata Adina. Kemudian, dia hendak langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan pria itu. "Hei!" Daman segera menariknya. "Iya, iya, biar aku saja yang selamatkan dia. Kamu tunggu saja di sini."Daman memelototi putrinya, lalu mengambil pelampung, melompat ke laut, dan berenang menuju pria itu. Sesaat kemudian, dia menyeret pria itu ke dek kapal nelayan. Setelah mereka berdua memberikannya pertolongan pertama, pria itu akhirnya sadar kembali."Uhuk, uhuk!" Pria itu terbatuk hebat dan memuntahkan beberapa teguk air laut. Kemudian, matanya perlahan-lahan terbuka.Adina duduk di dek dan menatapnya dengan mata terbelalak. Jantungnya berdebar kencang. Bagaimana mungkin ada pria setampan ini ada di dunia? Bahkan wajah yang pucat dan basah kuyup juga tidak mampu menyembunyikan ketampanan dan wibawanya."
Read more