Tenang, Bos, Aku Cuma Mau Hartamu

Tenang, Bos, Aku Cuma Mau Hartamu

By:  ZahiraUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
100Chapters
29views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ambisi Finella Zakaria setinggi langit, tetapi nasibnya serapuh kertas. Namun, Finella menolak untuk tunduk pada takdir. Memangnya kenapa meskipun dia tidak punya orang tua dan memiliki latar belakang miskin? Suatu hari nanti, dia akan menghancurkan orang-orang yang pernah menginjak-injak harga dirinya. Finella memalsukan identitasnya, lalu mendekati Christian Pradipta, presdir Grup Pradipta itu selangkah demi selangkah. Setelah melewati satu malam yang penuh gairah dengan Christian, dia hamil. Awalnya, Finella mengira dirinya bisa memanfaatkan anak itu untuk mendapatkan status. Namun, Christian malah melemparkan selembar cek ke wajahnya, juga menghinanya dengan berkata bahwa Finella tidak layak mengandung anaknya. Tak lama kemudian, helikopter yang ditumpangi Christian jatuh ke laut. Anak dalam kandungan Finella pun menjadi satu-satunya darah daging pria itu di dunia ini. Oleh karena itu, Finella pergi ke Kediaman Keluarga Pradipta dalam keadaan hamil, lalu melahirkan putra Christian sesuai keinginannya. Tiga tahun kemudian, Christian kembali dalam keadaan hidup-hidup. Dia juga kembali bersama adik angkat yang telah menyelamatkan nyawanya. Namun, Christian telah kehilangan ingatannya dan tidak ingat bahwa Finella melahirkan anaknya secara diam-diam. Demi putranya, Finella kembali menggunakan taktik yang sama dan merayu Christian untuk jatuh dalam pesonanya lagi. Hingga suatu hari, ingatan Christian tiba-tiba pulih .... ... Christian mencekik leher Finella dengan tampang galak, tetapi juga tidak tega mengerahkan tenaga. "Finella, hebat banget kamu! Beraninya kamu permainkan aku!" Finella tersenyum dan menyahut, "Sayang, kita itu suami istri yang sah. Kalau bercerai, aku bisa dapatkan banyak hartamu." "Uang, uang, uang! Yang ada dalam hatimu cuma uang! Pernah nggak kamu benar-benar mencintaiku?" Finella menatapnya dengan tatapan menggoda dan menjawab, "Sayang, aku tentu saja mencintaimu." Pria itu mencium bibirnya dengan marah. Dia tidak ingin lagi mendengarkan kebohongan wanita ini.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Nyonya, Tuan Christian sudah kembali!" seru Siti sambil berlari masuk dengan gembira.

Finella Zakaria langsung berdiri. Tukang manikur yang sedang mengecat kukunya langsung berhenti bekerja.

"A ... apa katamu?"

"Tuan Christian belum mati! Dia sudah kembali!" ulang Siti dengan penuh semangat.

Kaki Finella langsung terasa lemas dan dia terhuyung-huyung untuk sejenak. Untungnya, pembantu di sampingnya segera memapahnya.

Gawat! Christian sudah kembali. Jika Christian tahu dirinya telah melahirkan anaknya tanpa seizinnya dan tinggal di vilanya, Christian pasti akan membunuhnya!

Dulu, Finella menggunakan sedikit tipu daya untuk tidur dengan Christian. Setelah melewati satu malam penuh gairah dengan Christian, dia pun hamil. Saat hamil empat bulan, dia mencari Christian dengan harapan bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk menjadi istri orang kaya.

Namun, Christian sama sekali tidak peduli pada anak itu. Setelah menghina Finella, dia langsung melemparkan selembar cek senilai miliaran ke wajahnya.

Christian menyuruh Finella untuk menggugurkan kandungannya, juga memberinya peringatan. Jika dia berani diam-diam melahirkan anak itu, Christian akan membuatnya merasakan kehidupan yang jauh lebih sengsara daripada kematian.

Finella masih ingat tatapan mengerikan dan kejam itu.

Christian Pradipta adalah pewaris Grup Pradipta. Dia memiliki tampang dan hati yang dingin, kejam dalam bertindak, serta sangat pendendam.

Saat masih menjadi sekretaris Christian, Finella telah menyaksikan sisi dingin dan kejamnya. Sekarang, dia bukan hanya tanpa izin melahirkan anak yang seharusnya digugurkannya, tetapi juga menyamar sebagai kekasih gelap Christian dan pindah ke vila Keluarga Pradipta.

Dahi Finella langsung dipenuhi keringat dingin dan wajahnya pucat pasi. Bagaimana mungkin pria yang seharusnya sudah tewas dalam kecelakaan helikopter itu bisa kembali?

"Nyonya, kenapa kamu kelihatan begitu pucat? Kamu nggak enak badan?" tanya Siti dengan khawatir.

Finella tersadar kembali, lalu langsung mengubah ekspresinya menjadi penuh kegembiraan dan semangat. "Nggak, aku terlalu gembira sampai kelupaan untuk bereaksi."

"Bi Siti, kamu yakin Christian benar-benar sudah kembali?" Finella terisak untuk sejenak sebelum melanjutkan, "Aku khawatir ini cuma harapan palsu."

"Yakin. Ini kabar dari kediaman lama. Kabarnya, Tuan Christian diselamatkan orang."

Sorot mata Finella pun bergetar. "Kalau dia sudah diselamatkan, kenapa dia baru kembali sekarang? Apa dia terluka sangat parah?"

Siti merenung sejenak sebelum menjawab, "Katanya, kepala Tuan Christian terbentur dan dia hilang ingatan. Dia bahkan lupa sama orang tuanya. Jadi ... dia mungkin juga nggak ingat sama kamu."

Seusai berbicara, Siti mengamati reaksi Finella dengan saksama karena khawatir dia akan pingsan lagi karena terlalu sedih.

Di pemakaman Christian sebelumnya, Finella yang sedang hamil menangis tersedu-sedu hingga hampir pingsan. Sampai sekarang, semua orang di Keluarga Pradipta tahu betapa besar cinta Finella terhadap Christian.

Namun, setelah mendengar kabar ini, mata Finella malah tiba-tiba berbinar dan suaranya dipenuhi kegembiraan yang tak tersembunyikan.

"Dia hilang ingatan?"

Siti merasa agak terkejut. "Nyonya, kamu sepertinya senang banget."

Kegelisahan Finella akhirnya mereda. "Aku memang senang karena Chris masih hidup. Selama dia masih hidup, aku nggak peduli meski dia melupakanku."

Finella merapikan sedikit gaun dan rambutnya. Dia ingin memastikan bahwa penampilannya terlihat berantakan, tetapi tetap cantik.

"Siapkan mobil. Aku mau pergi ke kediaman lama sekarang juga."

...

Di kediaman lama Keluarga Pradipta.

"Chris, akhirnya kamu kembali juga!"

Suara lembut yang menahan tangis langsung memecah suasana sentimental di ruang tamu. Finella berdiri di pintu masuk dan menatap pria yang tampangnya sama persis seperti Christian dengan penuh kasih.

Pria di hadapan Finella berambut pendek dan rapi, memiliki sorot mata yang dalam, serta berhidung mancung. Di balik ketegasannya, terselip sedikit kelembutan.

Kelembutan? Apakah ini masih adalah presdir Grup Pradipta yang rambutnya selalu dibelah samping, memiliki tatapan tajam, dan memancarkan aura angkuh?

Setelah mengamati Christian untuk beberapa detik, Finella pun sepenuhnya percaya pada rumor mengenai Christian yang hilang ingatan. Syukurlah! Bahkan Tuhan juga membantunya.

Mendengar suara itu, Christian menoleh, lalu melihat seorang wanita yang luar biasa cantik dan memiliki kulit seputih susu. Matanya terlihat memerah, rambut panjangnya yang bergelombang menjuntai di punggungnya dan terlihat sedikit acak-acakan, sedangkan posturnya terlihat lemah.

Tanpa sadar, Christian berdiri dan bertanya dengan ragu, "Kamu itu ... pacarku?"

Inilah yang dikatakan orang tuanya setelah pertemuan mereka. Mereka mengatakan bahwa pacarnya dengan tegas memutuskan untuk tetap melahirkan anaknya setelah kecelakaan helikopternya.

Finella menancapkan kukunya ke telapak tangannya yang lembut. Rasa sakit yang menyengat itu membuat air mata menggenang di matanya, nyaris jatuh tetapi masih tertahan.

"Emm, aku ini Nella-mu." Suara Finella terdengar tercekat, sedangkan kata-kata terakhirnya bergetar dengan lirih. Seusai berbicara, dia berlari kecil dan melemparkan diri ke dalam pelukan pria itu. "Chris."

Pria itu membeku, lalu secara naluriah mencoba untuk mendorong wanita itu menjauh.

Namun, mana mungkin Finella mengabulkan permintaannya? Dengan mengerahkan sedikit kekuatan, dia menekan seluruh tubuhnya ke dada Christian hingga Christian tidak mungkin bisa mendorongnya menjauh.

Finella terisak, lalu mengaitkan jari-jarinya dengan jari-jari Christian erat-erat. "Semua orang bilang kamu sudah mati, tapi aku nggak percaya. Kamu begitu mencintaiku, juga belum ketemu sama anak kita. Mana mungkin kamu tega tinggalkan kami? Sudah kutahu kamu pasti akan kembali."

Finella menangis getir. Bahu rampingnya sedikit gemetar.

Leny Sudirman, ibunya Christian yang duduk di samping menunduk dan menyeka air matanya. Johannes, ayahnya Christian itu juga berlinang air mata dan menghela napas.

Tubuh Christian perlahan-lahan rileks dan dia berhenti mendorong Finella, melainkan memeluknya dengan longgar.

"Maaf, aku mengalami cedera otak dan sudah lupa sama banyak hal. Jadi, aku nggak mengenalimu."

Seiring dengan ucapan Christian, mata Finella pun melebar. "Chris, kamu nggak ingat sama aku lagi?"

Finella terpaku di tempat. Air mata menggenang di matanya dan baru menetes setelah ujung hidungnya juga memerah. Dia telah berlatih trik ini berkali-kali di depan cermin. Dia tahu tampang seperti ini baru lebih bisa membangkitkan naluri protektif dan rasa bersalah seorang pria.

Seperti yang diduga, Christian menunduk dan menghela napas dengan pelan. "Maaf, aku benar-benar hilang ingatan."

Finella memasang ekspresi terluka, tetapi memaksakan diri untuk tetap tegar. "Nggak apa-apa, yang penting kamu masih hidup. Meski kamu sudah melupakan aku dan anak kita, aku yakin ingatanmu akan pulih suatu hari nanti."

Heh, Finella sebenarnya sangat berharap ingatan Christian tidak akan pernah kembali selama sisa hidupnya.

Christian mengangguk, tetapi ekspresinya tidak menunjukkan perasaan apa pun. Dia hanya menjawab dengan datar, "Emm."

Seusai berbicara, Christian mendorong wanita dalam pelukannya menjauh sedikit.

Finella yang tahu kapan harus berhenti juga segera melepaskan diri dari pelukan pria itu. Matanya tertuju pada wanita asing yang duduk di sofa.

"Siapa ini?"

Leny segera memperkenalkan wanita itu. "Nella, dia penyelamat Chris. Namanya Adina Martono."

Sesuai namanya, Adina terlihat kalem dan lembut. Dia memiliki wajah oval dan fitur wajah yang indah. Hanya saja, warna kulitnya agak gelap, seharusnya karena sering terpapar sinar matahari. Dia mengenakan gaun polos dan duduk di atas sofa kulit dengan agak canggung.

"Halo, namaku Adina."

Sebelum Finella sempat mengatakan apa-apa, Christian mengadang di depan Adina.

"Dulu, aku beruntung karena nggak langsung tewas. Tubuhku mengapung di laut, lalu Adina dan Paman Daman yang menyelamatkanku."

Melihat sikap defensif Christian, Finella mencibir dalam hati. Sepertinya, jalannya untuk menjadi istri sah orang kaya akan sedikit sulit.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
100 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status