Uang ini sebagai obat atas rasa tidak enaknya."Cuma-cuma? Walaupun kamu anak orang kaya, uang nggak tumbuh dari pohon. Yang namanya pinjam harus dikembalikan.""Lagi pula, semiskin apa pun aku, nggak boleh sampai miskin moral."Cia mengabaikan kata-katanya dan merasa berterima kasih, bahkan mengundangnya untuk makan malam dan belanja bersama esok hari.Karena Nayla kebetulan harus pergi ke kantor besok, dia setuju.Keesokan paginya, Nayla bersiap untuk keluar.Dia berpakaian seperti biasa, lembut dan anggun, dalam gaun bermotif bunga merah muda dan putih dengan potongan pas. Menonjolkan sosoknya yang ramping dan anggun.Kulitnya cerah, wajahnya halus, tubuhnya ramping, membuatnya tampak cantik dan memesona.Simon duduk di ruang makan, menatapnya dengan alis sedikit berkerut. "Pergi ke kantor sepagi ini?"Nayla berhenti di bawah tangga, menoleh ke arahnya. "Ya, aku ada rapat pagi ini. Terus ada janjian dengan Cia mau makan siang dan belanja.""Duduk dulu sini."Simon mengetuk-ngetuk ja
Read more