Kini, kedua sosok itu benar-benar bergerak dalam senyap, jauh berbeda dari penyerbuan di Kota Talon sebelumnya, di mana mereka sempat berbasa-basi dengan dua penjaga. Kali ini, tidak ada lagi sapaan ataupun langkah santai. Mereka tidak memilih jalur depan, melainkan mengambil rute berbahaya dari sisi timur Perguruan Naga Emas. Dengan lompatan ringan, mereka menuruni tebing tinggi tanpa suara, mendarat sempurna di tanah yang berdebu.Namun, ketenangan malam tak sepenuhnya berpihak pada mereka. Seorang murid penjaga rupanya melihat gerakan samar itu. Dalam sekejap, Angkara melesat seperti bayangan, menotok titik lumpuh di tubuh penjaga tersebut hingga tubuhnya membeku tanpa daya. Sebelum sempat menarik napas, jari-jari Angkara yang tajam menembus dadanya, menghancurkan jantung dari dalam. Darah tak sempat menetes ketika nyawa pria itu menguap.“Huo… mengerikan sekali,” gumam Satria dengan nada menggoda namun jelas menunjukkan keterkejutan. “Lalu bagaimana dengan mayatnya? Kalau dia di
Última actualización : 2025-10-10 Leer más