“Baiklah, berikan aku detailnya kalau begitu,” ujar Satria dengan nada santai namun serius. Ia tampak benar-benar berniat membantu.Mendengar hal itu, Angkara mengembuskan napas lega. “Baik, temanku itu seorang wanita berwajah rupawan. Ia memiliki rambut panjang berwarna putih keperakan, dan biasanya mengenakan pakaian yang sama seperti milikku.”Satria mengangguk pelan, mendengarkan setiap detail yang disebutkan.“Menurut bocah yang terakhir kali bersamanya,” lanjut Angkara, “ia terakhir terlihat di distrik ini. Namun tiba-tiba sekelompok orang berpakaian hitam datang dan menculiknya di tengah keramaian.”“Hanya itu?” tanya Satria sambil berdiri dari kursinya, menepuk-nepuk pakaiannya yang berantakan.“Ya, hanya itu,” jawab Angkara. “Apa informasi itu cukup bagimu?”Satria tersenyum miring, menatapnya penuh percaya diri. “Kau ini tidak tahu siapa aku, rupanya. Aku sudah terbiasa hidup sendirian dan mencari tahu hal-hal yang tak diketahui orang lain. Untuk urusan informasi, percayalah
Última actualización : 2025-10-08 Leer más