Sera menghentikan langkahnya tepat di depan Richard. Senyumnya mengembang lebar, lesung pipinya terlihat jelas."Hi, kakek baik," sapa Sera ceria, suaranya jernih dan polos.Richard terdiam sesaat. Entah mengapa, hanya dari satu sapaan sederhana itu, ada rasa hangat yang seketika memenuhi dadanya—rasa yang tidak pernah ia rasakan selama istrinya terbaring koma di rumah sakit. Tanpa sadar, matanya sedikit berkaca."Hai, Sayang..." jawab Richard pelan. Nada suaranya berat menahan emosi yang tidak ia mengerti.Luna menyusul, menarik lengan baju Sera pelan. "Ser, boleh bilang gitu ya? Kita tidak kenal kakek ini.""Boleh kok," jawab Sera mantap. "Kakek ini baik sekali. Masa kamu lupa. Dia beliin kita es krim waktu itu."Bastian dan Nicholas berdiri di belakang mereka, saling pandang. Nicholas berbisik di telinga Bastian. "Kayaknya dia beneran baik, bukan penculik."Bastian mengangguk kecil, tapi tatapannya tetap waspada. "Tapi ingat Mommy bilang harus hati-hati sama orang asing."Suara lan
Last Updated : 2025-11-23 Read more