Sera membeku. Beberapa kali ia menelan saliva sambil menundukkan kepala.“Asal kamu tahu, Sera. Papa yang memintaku mengantar kamu pulang. Kalau tidak percaya, kamu telepon saja sendiri.”Suara Axel kembali terdengar mengiterupsi lamunan Sera. Sera mendongak, mata mereka bertemu. Ia tidak melihat kebohongan di sana, tapi entah mengapa Sera tidak percaya dengan Axel.“Ya sudah, kalau tidak percaya. Aku pulang duluan.”Seakan tahu isi otak Sera, Axel berjalan lebih dulu meninggalkannya. Sera hanya diam. Ia malah senang saat Axel sudah meninggalkannya.Begitu Axel pergi, Sera segera keluar dari ruangannya. Ia berjalan dengan santai menuju lift. Di sana ia bertemu dengan beberapa karyawan.“Selamat sore, Bu Sera,” sapa mereka dengan ramah.“Sore.”Sera tersenyum sambil menganggukkan kepala. Sepertinya ucapan Axel pagi tadi terbukti. Karyawan di sini sudah mengenalnya dengan baik bahka
Terakhir Diperbarui : 2025-10-17 Baca selengkapnya