Dia bisa merasakan setiap hembusan napas Nathan di kulitnya, hangat dan terburu-buru, seperti ada sesuatu yang tidak ingin dia lepaskan. Namun di balik itu, Senian juga merasakan kegelisahan yang sama, sebuah ketakutan bahwa semua ini mungkin terlalu cepat, terlalu dalam.“Nathan…” suaranya nyaris hanya berupa bisikan di antara jarak yang sempit di antara mereka.Nathan menatapnya dengan mata yang berkilat lembut namun penuh tekanan emosi. “Setiap kali kamu di dekatku, aku kehilangan kendali.” ucapnya pelan.Senian menatap balik, mencoba mencari kata, tapi yang keluar hanya keheningan. Dia tahu perasaan itu nyata, hangat, namun juga berbahaya, mengancam fokus yang selama ini dia pertahankan dengan susah payah.Di kepalanya, bayangan masa lalu kembali muncul, wajah Yuilan yang penuh kepalsuan, suara Xieran yang masih menghantui tiap langkahnya. Luka itu belum sembuh, dan dendamnya belum selesai. Dia tidak boleh goyah sekarang.Pelan, Senian menarik napas panjang.Da mengangkat wajahnya
Last Updated : 2025-10-19 Read more