Paginya, Steave memandangi Serena yang tertidur pulas di ranjangnya. Wajahnya terlihat damai, tapi masih terlihat jejak air mata yang mengering di pipinya. Semalam, saat ia pulang, ia menemukan wanita itu meringkuk di atas kasur, wajahnya membengkak karena menangis, hatinya hancur berkeping-keping karena berita yang beredar.Steave mengusap rambut Serena, meski sedikit, ia merasa bersalah karena telah membuatnya menderita. Steave telah menyeret wanita itu ke dalam pusaran masalahnya, membuatnya menjadi sasaran hujatan dan cemoohan. Walaupun dilontarkan secara tidak langsung.“Wanita yang malang,” gumam Steave memperhatikan garis wajah Serena.“Aku memang malang,” jawab Serena membuka mata. Ia menatap Steve dengan lemah.“Kau sudah bangun rupanya.”“Ya, aku menunggumu pergi. Tapi kau masih saja di sini,” ujar Serena.Steave memperbaiki posisinya untuk miring sempurna menghadap wanita itu. Lalu menarik tubuh Serena dengan mudahnya untuk saling menempel.“Berita itu tidak akan ada lagi,
Last Updated : 2025-11-01 Read more