Suasana malam di Barchen berbeda dengan suasana malam di kota-kota lainnya. Suhu sangat dingin, kesunyian dan ketenangan kawasan itu sungguh terasa. Udara dari pepohonan hutan pinus yang berada cukup jauh di depan sana. Dan angin semilir sejuk dari pegunungan Arfu membawa ketenangan. Marieana kini berbaring di atas ranjang, memeluk Maxim yang tengah duduk sibuk dengan laptopnya. "Paman, aku ingin bicara sesuatu denganmu," ujar Marieana mendongak menatap wajah tampan pria itu. "Ada apa, Sayang? Katakan saja," jawab Maxim tanpa menatapnya. "Besok pagi aku ingin pergi jalan-jalan dengan Pelayan Gween. Aku ingin melihat-lihat kota di Barchen," ujar gadis itu. Maxim menghentikan pekerjaannya, pria itu menatapnya hangat. "Jangan pergi tanpa aku, Marie." "Ya ampun, Paman ... hanya di sekitar sini saja. Ayolah, hanya sebentar. Aku ingin membeli oleh-oleh," seru gadis itu. Marieana beranjak dari tidurnya. Maxim diam menatapnya dalam-dalam, dalam tatapannya seolah ia
Terakhir Diperbarui : 2025-11-10 Baca selengkapnya