Megan bicara dengan nada serius, seolah menekankan betapa pentingnya informasi itu.Selene menatap Megan, dadanya berdebar, mata sedikit melebar. Dunia di sekitarnya seakan berhenti sejenak, perasaan campur aduk antara lega, cemas, dan tak percaya menyelimuti dirinya.“Jangan bercanda,” ucap Selene, suaranya nyaris tersedak, tubuhnya membeku seketika.Megan menatapnya dengan serius.“Maaf, Yang Mulia… namun itulah yang terjadi,” jawabnya tenang.Selene menunduk, tangan meremas perutnya.“Aku… aku pernah keguguran. Jika janin itu masih ada… usianya pasti sama…” suaranya bergetar, menahan tangis yang menekan dada.“Saya memiliki sumpah, jadi saya tidak akan mengatakan kebohongan,” ucap Megan lagi, menekankan kenyataan yang tak bisa diubah.Selene mencoba menahan air mata agar tak jatuh, namun tubuhnya terlalu lemah. Tangisnya akhirnya pecah, menetes perlahan di pipi.Dokter Megan menggenggam tangannya dengan lembut, mencoba menenangkannya. Ia tahu selene selalu terlihat tegar di depan s
Terakhir Diperbarui : 2025-10-09 Baca selengkapnya