Share

39. Simpan sampai mati

Author: Raisaa
last update Last Updated: 2025-10-09 15:26:14

Megan bicara dengan nada serius, seolah menekankan betapa pentingnya informasi itu.

Selene menatap Megan, dadanya berdebar, mata sedikit melebar. Dunia di sekitarnya seakan berhenti sejenak, perasaan campur aduk antara lega, cemas, dan tak percaya menyelimuti dirinya.

“Jangan bercanda,” ucap Selene, suaranya nyaris tersedak, tubuhnya membeku seketika.

Megan menatapnya dengan serius.

“Maaf, Yang Mulia… namun itulah yang terjadi,” jawabnya tenang.

Selene menunduk, tangan meremas perutnya.

“Aku… aku pernah keguguran. Jika janin itu masih ada… usianya pasti sama…” suaranya bergetar, menahan tangis yang menekan dada.

“Saya memiliki sumpah, jadi saya tidak akan mengatakan kebohongan,” ucap Megan lagi, menekankan kenyataan yang tak bisa diubah.

Selene mencoba menahan air mata agar tak jatuh, namun tubuhnya terlalu lemah. Tangisnya akhirnya pecah, menetes perlahan di pipi.

Dokter Megan menggenggam tangannya dengan lembut, mencoba menenangkannya. Ia tahu selene selalu terlihat tegar di depan s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   126. Aku tidak pernah melewati batas

    Odet terkekeh kecil, menegakkan tubuhnya.“Ah, kau memang tidak pernah mengecewakan.”“Siapa yang kau pikir akan menjadi pemain utama kali ini?” tanyanya dengan tatapan penuh antusias seolah tengah menanti pertunjukan teater.Selene melangkah mendekat, menatap hujan yang masih turun di luar jendela.“Yang paling pantas mendapat panggungnya,” ucapnya datar, tapi senyum di ujung bibirnya membuat Odet tahu — badai berikutnya baru saja dimulai.Langit sore tampak muram ketika gerbang penjara dibuka perlahan. Udara dingin bercampur bau lembab batu dinding menyambut langkah seorang wanita yang baru saja keluar — Viviene. Rambutnya kusut, pipinya pucat, dan matanya sembab.Tid

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   125. Permulaan dari drama

    Count terdiam lama, namun akhirnya melangkah mendekat — dan tanpa kata, ia ikut berlutut di samping istrinya. Countess menatap kearah suaminya lama dan setelahnya mengalihkan pandangan dan melihat kearah Selene.Selene terkekeh kecil, lalu berbalik masuk ke dalam kastil. Di belakangnya, Odet masih tertawa puas, sementara di halaman, dua bangsawan tua itu bersujud di bawah matahari yang terik — tanpa ada satu pun yang berani menolong mereka.Dirian tidak pulang malam itu, Selene tahu dia tengah sibuk dari laporan Bjorn. Kali ini dia benar benar mengabaikan Viviene dan tidak mencarinya, bukankah biasanya dia yang paling perduli pada Viviene? Selene merasa Dirian seperti orang lain yang tidak dia kenal sama sekali.Baru ketika matahari sudah men

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   124. Permainan

    Selene berdiri di depan jendela ruangannya, menatap ke arah taman depan yang disinari terik matahari. Dari balik kaca yang dingin, ia melihat pemandangan yang sama sejak kemarin — Countess Moreau masih berlutut di tanah, tubuhnya gemetar, sementara sang Count berdiri di sampingnya, memayunginya dengan tangan yang sudah lemah.“Mereka masih di sana?” gumam Selene pelan. Ia sempat berpikir pasangan itu tak akan sanggup bertahan lebih dari sehari.“Benar, Nyonya,” jawab Ilard, kepala pelayan yang berdiri di belakangnya dengan tenang. “Nyonya Countess tidak makan dan tidak minum sejak kemarin.”Selene menoleh sedikit. “Kau kasihan pada mereka?”Ilard menggeleng, ekspresinya tetap

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   123. Kenapa tidak membunuhku sendiri ?

    Sven masih berdiri tegak di tempatnya.“Tapi bagaimanapun Lady Moreau pasti menderita di penjara, apalagi beliau dipenjara rakyat, bukan bangsawan,” ucapnya pelan, tapi cukup jelas untuk terdengar.“Berhentilah bicara, Sven.”Nada suara Dirian terdengar seperti peringatan.Sven langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Ia menunduk dan membuka tas kerjanya, mengeluarkan beberapa map dan dokumen baru di atas meja.Suara lembaran kertas yang berserakan menjadi satu-satunya bunyi di ruangan besar itu.Dirian memandangi tumpukan dokumen yang belum tersentuh, kepalanya berat. Musim dingin akan segera datang, dan mereka harus bersiap kembali

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   122. Dilema

    Suara Countess parau, nyaris tak terdengar. “Dia sudah tak sanggup lagi dipenjara!”Selene menatapnya lama, lalu memandang ke arah Count Moreau, ayahnya, yang berdiri kaku tanpa sepatah kata pun.“Bukan aku yang memasukkannya ke penjara,” ucap Selene tenang.“Aku mohon, Selene. Katakan pada Duke… dia sudah sadar, dia menyesal.” Air mata Countess jatuh di lantai batu, mengalir bersama suaranya yang pecah.Baru kali ini, Selene melihat wanita sombong itu berlutut di hadapannya.“Duke sudah pergi sejak tadi,” jawab Selene datar.“Selene… aku mohon, demi keluarga kita…” Countes

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   121. Bebaskan Viviene !

    Suara Selene pelan tapi jelas.Dirian menatapnya sebentar, rahangnya menegang. “Kau tidak usah mencampuri.”Ia lalu menarik pergelangan tangan Selene dan menuntunnya menaiki tangga menuju lantai atas.Selene menoleh ke arah Odet yang hanya berdiri di sisi ruangan.“Dia dokter keluarga kita. Kenapa jadi seperti ini?”Odet hanya mengangkat bahu tipis dan kembali menatap ke arah bawah, ke tubuh dokter yang kini diseret keluar oleh pengawal.“Masih banyak dokter yang setia. Istirahatlah. Jangan terlalu banyak berpikir,” ujar Dirian pelan, masih menggenggam tangan Selene erat, seolah takut dia akan hilang lagi.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status