Deg—Keheningan menelan ruangan. Tatapan para tamu, tatapan Jayreth, dan bahkan tatapan Zayn sendiri seolah menusuk Selene dari segala arah.Udara di aula mendadak terasa berat.Kata-kata Viviene meluncur begitu ringan, namun efeknya bagai petir yang menyambar dalam ruangan penuh bangsawan itu.Beberapa kepala langsung menoleh — ingin tahu, ingin melihat reaksi sang Duchess yang selama ini dikenal tenang dan tak tersentuh gosip apa pun.Selene berdiri diam.Tatapannya tertuju pada Viviene, tapi wajahnya tetap datar, seperti topeng yang menutupi badai besar di baliknya.“Viviene,” suaranya rendah, tenang, tapi tajam seperti pisau tipis yang diselipkan di antara senyum.“Mulutmu terlalu ringan untuk mengingat masa lalu yang tidak perlu diingat siapa pun.”Jayreth menatap dari samping — ia bisa melihat betapa jemari Selene menggenggam ujung sarung tangannya erat, sampai buku-bukunya memutih.Dia marah, tapi menahannya.Viviene tersenyum miring, seolah menikmati ketegangan itu.“Ah, aku ha
Terakhir Diperbarui : 2025-10-15 Baca selengkapnya