BAB 21"Lila. Warga sudah memulangkan Imam ke rumah orang tuanya," suara Ratih di ujung telepon terdengar tergesa.Lila yang sedang melipat baju di ruang tengah rumah ibunya, langsung menghentikan gerakannya. "Hah? Maksudnya gimana, Mbak? Dipulangkan ke rumah orangtuanya Mas Imam? Kenapa nggak dibawa ke rumah sakit, Mbak?""Iya, tapi ternyata ... astaga, aku juga kaget, Lil. Keluarga Imam sendiri yang minta dia dibawa pulang. Katanya, Imam memang ada riwayat ... gangguan jiwa. Aku juga baru tahu. Warga nggak mau ambil risiko, takut nanti dia kambuh di sini. Jadi ya udah, diserahkan ke keluarganya."Kata-kata yang diucapkan Ratih itu membuat dada Lila serasa diremas. Gangguan jiwa? Imam? Selama bertahun-tahun menikah, tak sekalipun pria itu atau keluarganya pernah jujur soal ini. Lila hanya bisa mematung, ponsel di tangannya tetiba terasa dingin."Lila? Halo? Kamu masih di situ?" suara Ratih memecah lamunan."Iya, Mbak ... aku masih di sini," suara Lila bergetar, hampir tak terdengar.
Last Updated : 2025-09-30 Read more