"Aku baru kali ini merasa benar-benar didengar." Ucapan lirih Lila itu masih menggema dalam kepala Bayu hingga larut malam.Setelah Lila mengatakannya, mereka sama-sama terdiam, membiarkan keheningan berbicara. Ada sesuatu yang berubah, meski tipis, tapi jelas terasa.**Keesokan paginya, aroma kopi dari dapur bercampur dengan suara ayam berkokok. Bu Desi memang selalu menyeduh kopi tiap pagi. Lila sudah bersiap dengan keranjang belanja di tangannya. Ia memakai jilbab sederhana warna krem, lalu memanggil pelan anaknya. "Raka, Rafi, ayo siap-siap. Kita ke pasar sebentar."Bayu yang baru saja keluar dari kamar tamu, menyampirkan handuk di bahunya, menghentikan langkah. "Mau ke pasar, Lil?" tanyanya, nada suaranya ringan.Semalam Bayu memang masih menginap di rumah Lila, karena takut jika Imam makin nekat saja. Sementara Bayu tidur di ruang tamu, Rafi tidur di kamar bersama Raka."Iya, Mas. Mau beli sayur buat hari ini," jawab Lila. Ia tersenyum kecil, tapi matanya berusaha menghindar
Last Updated : 2025-10-08 Read more