lSementara itu, Bella merasa seperti burung yang terkurung di sangkar emas milik Han. Hari-harinya di kamar terasa berat, setiap detik seperti menekan dadanya. Telepon dari Renand terus berdering, tapi ia tak bisa menjawabnya, penjaga yang berdiri di depan kamarnya membuatnya benar-benar seperti tahanan. Ia mondar-mandir, gelisah, memutar otak mencari celah. Tanpa berpikir panjang, Bella meraih tasnya dan membuka pintu kamar. Seketika, sosok tinggi dengan jas rapi berdiri tepat di hadapannya, tubuhnya proposional, tatapannya tenang tapi penuh kewaspadaan. "Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" tanya pria itu. "Aku harus keluar sebentar," jawab Bella, suaranya tegas tapi ada getar frustrasi di ujung kata-katanya. "Apakah Nyonya sudah minta izin dengan Ny. Besar?" "Harus ada izin?" Bella menatapnya, sedikit kesal. "Iya, Nyonya. Tanpa izin, Anda tidak diperbolehkan keluar dari rumah." "Masa bodoh! Aku cuma ingin keluar sebentar. Aku bukan tahanan." "Tapi, Nyonya…" Pria itu t
Last Updated : 2025-10-01 Read more