Bella mematut dirinya di depan cermin, mengulas lipstik berwarna nude dengan gerakan yang terlalu teliti. Ia tidak benar-benar peduli bagaimana penampilannya, tetapi kesibukan kecil ini memberinya fokus. Suara langkah kaki terdengar mendekat di balik pintu, dan Bella tahu siapa itu. Jantungnya berdetak sekali, tegang, sebelum ia berhasil mengendalikan dirinya.Pintu terbuka, dan Han masuk. Pria itu sudah berganti pakaian menjadi piyama sutra, tampak lelah, namun seolah mencari sesuatu. Matanya bertemu dengan pantulan Bella di cermin.“Belum tidur?” tanya Han, nadanya datar dan lelah.Bella memutar tubuh, menyandarkan pinggulnya ke meja rias. Ekspresinya tenang, nyaris kosong. “Ada yang ingin kutunggu.”.Han mengerutkan dahi, berjalan mendekat, dan berhenti di tengah ruangan. “Menunggu apa? Bukankah besok kita harus sarapan pagi bersama Ayah?”“Aku sedang menunggu waktu yang tepat untuk tidur,” koreksi Bella. “Dan soal sarapan, ya, aku ingat. Aku tidak amnesia, Han.”Nada suara Bella m
Last Updated : 2025-10-13 Read more