Alina menggenggam kunci di tangannya yang gemetar, berulang kali mencoba memasukkannya ke lubang pintu. Namun, setiap kali kunci itu hampir masuk, ia kehilangan kendali dan kunci itu terjatuh ke lantai dengan bunyi kecil yang menambah kegelisahannya. Napasnya terengah, jantungnya berdetak tak beraturan, dan kakinya masih bergetar hebat, sisa trauma dari pagi tadi saat Kaiden memaksanya menindihnya, memaksakan kehendaknya saat Alina hanya bisa menahan kencing dengan rasa takut yang mencekam. Dalam kepalanya, bayangan rasa sakit itu berputar terus, membuat bulu kuduknya meremang. Alina menutup mata sejenak, menarik napas panjang mencoba menenangkan dirinya. Perlahan, getaran di tubuhnya mulai mereda, meski rasa takut itu masih bersarang dalam dadanya. Saat akhirnya ia berhasil membuka pintu dan melangkah masuk, alisnya segera mengerut. Rumah itu sunyi, kosong tanpa satu pun suara atau tanda kehidupan. "Apakah semalam Nolan tidak jadi pulang kerumah?" gumamnya penuh
Last Updated : 2025-11-20 Read more