Kevin menatap lekat Alina, awalnya ia ingin menegur wanita itu, dengan mengatakan untuk jangan bercanda. Tapi saat ia melihat bola mata hazel milik Alina secara mendalam, ia melihat keseriusan dari ucapan wanita itu di tambah kesedihan yang tak berkesudahan. Kevin mengambilkan tisu, lalu menyodorkannya. Alina menerima tisu itu, langsung mengusap air mata yang mulai berjatuhan dan mengalir ke pipinya. . Kevin memasang ekspresi bersalah. "Alina, jangan nangis. Maaf aku mengatakan hal-hal yang menyakitimu, ya?" Alina menggeleng, lalu menjawabnya dengan suara parau. "Nggak papa, memang seharusnya aku tahu. Kalau begini aku semakin mantap untuk meminta cerai darinya."Kevin mengangguk. "Aku mendukungmu, kalau nanti kamu butuh pengacara. Jangan lupa katakan padaku ... "Alina mengangguk. Lalu melepaskan sabuk pengaman, bersiap untuk turun dari mobil."Aku antar kamu pulang ke rumah, dari pada jalan kaki." Tawar Kevin, ia menatap Alina dengan tatapan kasihan. Ia bisa merasakan, berapa
Last Updated : 2025-12-09 Read more