Apa jangan-jangan, ini juga termasuk rencana papa dan Mas Arka?" Papa mendesah berat lalu bangkit dan berjalan menunu ruang kerjanya yang ada di sisi kanan ruang keluarga. "Kita bicara bertiga," katanya. Aku dan mama segera menyusul. Tanpa Dirga dan kedua orang tuanya. "Papa tidak mungkin menjerumuskan putriku sendiri," jawab papa membantah tuduhanku. Ok, aku terima jawabannya. Meski jujur aku masih menaruh curiga. Karena sehari sebelum kejadian itu, aku sempat mencuri dengar Mas Arka menelpon papa. Tapi karena tak punya bukti, aku memilih diam."Tapi jangan libatkan polisi!" ucap papan lagi yang langu menbuat mama memaradang. "Kenapa? Bajing*n itu harus mendapatkan hukuman." Mama tak terima. "Permintaan Aluna hanya satu, dia ingin putrinya tetap menjadi keluarga Wijaya. Dan itu bisa terwujud dengan kamu menikahi Arka," ujar papa dengan keegoisannya. Duarr....... Aku tercekat, rasanya semua kata tertahan di tenggorokan. Seperti dihujam benda tajam, hatiku terasa nyeri d
Last Updated : 2025-11-22 Read more