Sam yang baru beberapa langkah menjauh spontan menoleh. Ekspresinya terhenyak. Namun detik berikutnya, dia langsung berlari kembali, seperti refleks yang tak bisa dia tahan.“Audrey!” Sam berlutut di sampingku, kedua tangannya terulur, menahan bahuku agar tidak roboh. Tak peduli lagi ibuku ada di sana.Ibu menunduk, mengusap wajahku dengan tangan gemetar. “Audrey, jawab Ibu, Nak…”Sam menatapku tak berkedip, sorot matanya penuh kecemasan yang tak sempat ia sembunyikan. Rahangnya tegang, napasnya tak teratur, seolah apa yang terjadi padaku langsung merenggut kendali dirinya.Dan entah bagaimana, meski tubuhku masih limbung, aku melihat wajah itu, pria yang selama ini kupercaya kuat, teguh dan tak tergoyahkan. Kini terlihat seperti seseorang yang baru saja menyaksikan dunia runtuh tepat di hadapannya.Kepalaku lunglai ke dadanya yang berdebar keras. Detaknya menghantam telingaku, membuktikan betapa cemasnya dia.Sam menarik wajahku mendongak. “Hei, lihat aku… apa yang kau rasakan? Ada y
Last Updated : 2025-11-18 Read more