Wajah Esther menjadi pucat, lalu memerah lagi. Apakah Ronny secepat ini sudah tertarik pada Emily?Melihat suasana semakin ricuh, Emily hanya merasa kepalanya berdenyut. Dia berdiri di depan tubuh Esther, lalu menoleh. Terpikir olehnya, bagaimanapun Ronny bisa dibilang termasuk keponakannya.Secara formal, dia tidak pantas meninggalkan "klien" begitu saja. Secara pribadi sebagai istri Kristof, dia seharusnya memberi sedikit kesan baik kepada keponakannya itu.Dengan senyum tipis, Emily melemparkan sebuah kartu milik Grup Hadid ke atas meja bundar. Kartu itu meluncur pelan dan berhenti tepat di depan Ronny. Saat itu Emily sudah berbalik membawa orangnya pergi, hanya meninggalkan sebuah kalimat."Pak Ronny, gunakan sesukamu."Ronny mengambil kartu hitam itu, bibirnya terangkat membentuk senyuman. "Emily, benar-benar menarik."....Keluar dari hotel, Emily hanya memanggil mobil untuk dirinya dan Frisca. Sebelum menutup pintu, dia menoleh dingin pada Esther. "Mulai sekarang, jangan banyak
Read more