Detak itu kembali, pelan, namun memukul dada seperti palu dari dalam tanah. DUG. …DUG. ……DUG. Bara berdiri tegak. Tubuhnya masih retak-retak cahaya, namun langkahnya itu… stabil. Kael menyadari sesuatu. Dia bukan lagi Bara yang tadi ditarik oleh kegelapan. Ada sesuatu yang kembali bersatu di dalamnya. Sena memegang dada, napasnya pendek. “Apa ruang ini… mengecil?” Dinding-dinding gelap bergetar. Retakan putih muncul, melengkung seperti akar. Setiap retakan memancarkan cahaya yang menusuk mata. “Noir…” Sena memeluknya. “Tenang, tenang…” Noir menggeram pelan, bulunya berdiri, tapi ia menunduk pada Bara seolah ia tahu pemilik cahaya itu satu-satunya jalan pulang mereka. Kael mendekat satu langkah. “Bara. Apa kau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?” Bara tidak langsung menjawab. Ia menatap lantai, menutup mata, lalu menghembuskan napas panjang seolah mengembalikan sebagian dirinya yang hilang. “Aku tahu,” ucapnya akhirnya. “Dunia sedang memilih.” Sena m
Last Updated : 2025-11-18 Read more