Jam dinding berdentang pelan, menandakan bahwa hari telah menunjukkan pukul 11.45 malam.Dari luar, langkah berat seorang pria terdengar menapaki teras. Pintu besar rumah keluarga Rembrandt berderit perlahan saat Pieter masuk. Tak ada sambutan dari Cempaka, tak ada senyum atau sapaan lembut seperti biasanya.Namun, begitu matanya menatap ke arah tangga, ia mendapati sosok perempuan itu turun perlahan—gaun tipis berwarna gading bergoyang lembut mengikuti langkahnya.“Kau belum tidur, Mevrouw?” tanya Pieter, suaranya parau namun tenang.“Aku sedang menjalankan peranku, Tuan.”Senyum kecil mengembang di bibir Pieter. Ia menahan tawa, tipis dan nyaris tak terlihat. Bahkan oleh Cempaka yang berdiri hanya beberapa langkah di hadapan sang letnan.“Pantas saja,” ujarnya kemudian, nada suaranya lebih rendah, “bahkan kau sengaja memakai pakaian itu untuk... menggodaku?”Cempaka sempat terdiam, baru sadar betapa terbuka pakaian yang dikenakannya malam itu. Ia menunduk, menatap renda halus di sek
Terakhir Diperbarui : 2025-11-08 Baca selengkapnya