Tebing Penjaga – Jam 03.00 Dini HariDunia terasa seperti ditahan napasnya.Aku berdiri di tepi tebing, angin malam yang asin menampar wajahku. Di bawah, ribuan prajurit Tombak Emas berbaris di sepanjang pantai dan tembok benteng, diam membatu di samping ballista mereka.Tidak ada api unggun. Tidak ada obor. Kami bersembunyi dalam kegelapan, menunggu monster datang.Darrius berdiri di sebelah kananku, tangannya bersilang di dada, memandang laut yang hitam pekat. Kael di posisinya di garis depan pantai. Finn di menara pemancar di belakang kami, tangannya di tuas induk."Suhu turun," bisik Annelise, yang berdiri di belakangku memegang teropong. Dia menggigil, bukan hanya karena dingin. "Mereka sudah dekat.""Berapa jaraknya?" tanyaku, mataku mencoba menembus kegelapan."Kabut itu..." tunjuk Darrius.Di cakrawala, bintang-bintang mulai menghilang. Bukan karena awan, tapi karena dinding kegelapan yang bergulung mendekat di atas permukaan laut. Kabut hitam. Tebal, pekat, dan bergerak melaw
Terakhir Diperbarui : 2025-11-20 Baca selengkapnya