‘Anin, ngapain juga peduli sih? Bodoh!’ tegur Anindya dalam hati, menepuk pelan kepalanya sendiri, seolah bisa menyingkirkan rasa penasaran yang tiba-tiba muncul.Dia menarik napas dalam, menenangkan degup yang masih belum mau stabil, lalu berbalik dan melangkah menuju ruang makan.Suara sendok dan piring terdengar samar saat Anindya tiba di sana. Elvio tengah sibuk dengan sarapannya sendiri, sedangkan kakinya bergoyang di kursi tinggi.Anindya menatap sekilas ke arah ruang tamu, dan di sana, dia bisa melihat Arvendra sedang berbicara dengan sopir. Bahunya tegap, posturnya tenang, tapi dari gestur tangannya, terlihat jelas dia sedang memberikan arahan terakhir.Sesaat pandangan mereka hampir bertemu, tapi Anindya buru-buru mengalihkan tatapan, berpura-pura sibuk menuang susu ke gelas Elvio.Mungkin benar, Anindya hanya ingin menemani bocah itu sarapan. Atau, mungkin juga, dia hanya ingin melihat pria itu sekali lagi sebelum berangkat.Beberapa menit kemudian, langkah Arvendra terdengar
Terakhir Diperbarui : 2025-10-29 Baca selengkapnya