"Sekarang," bisik Ares, bibirnya menyentuh telinga Raya, "saatnya menghukum kenakalanmu, Naraya." Ia mencium bibir Raya dengan lembut, lalu menekan tubuh Raya ke permukaan kaca yang dingin, dan menatap pantulan mereka berdua. Pemandangan kota yang berkilauan menjadi latar belakang yang sempurna untuk momen intim ini. Ia menahan pinggang Raya dengan kedua tangannya, lalu mengangkat salah satu kakinya. Dengan gerakan perlahan, ia menyatukan tubuh mereka. Raya memejamkan mata, merasakan sensasi yang begitu akrab namun selalu baru dan menggairahkan. Mereka bergerak bersama, berirama dengan denyutan hasrat, di bawah tatapan bintang-bintang kota. Setiap dorongan membawa mereka semakin dalam, semakin tinggi, menuju puncak kenikmatan yang tak terlukiskan. Mereka berciuman, berpelukan, dan membiarkan hasrat menguasai mereka sepenuhnya. Mereka bergerak bersama, berirama dengan denyutan hasrat, di bawah tatapan bintang-bintang kota. Setiap dorongan membawa mereka semakin dalam, semakin tin
Last Updated : 2025-10-30 Read more