Weekend akhirnya tiba, dua hari tanpa harus menghadapi tatapan menghakimi di kantor, tanpa harus mendengar bisikan-bisikan yang menyakitkan. Raya bangun dengan perasaan yang sedikit lebih ringan, meskipun masih ada beban di dadanya. Terdengar suara dari arah dapur, Raya perlahan keluar dari kamar. Dilihatnya Ares tengah memasak dengan kaos hitam ketat dan celana training, penampilan yang jarang Raya lihat, tapi sangat menarik dengan cara yang berbeda dari penampilan formalnya. Sepertinya ia baru berolahraga. "Pagi, sayang," sapa Raya sambil mendekati, memeluk Ares dari belakang. Kepalanya bersandar di punggung lebar Ares. Ares tersenyum, tangannya menangkup tangan Raya yang melingkar di perutnya. "Pagi juga, sayang. Tidur nyenyak?" "Lumayan," jawab Raya, meskipun sebenarnya ia beberapa kali terbangun di tengah malam, mimpi tentang Kenzie dan gosip-gosip di kantor. "Kapan datang?" tanyanya lagi, heran pagi-pagi Ares sudah ada apartemennya. "Satu jam lalu. Pulang lari, langsung kes
Last Updated : 2025-11-01 Read more