Alingga menoleh segan pada Zoerendra yang menatapnya tajam. Menduga kemungkinan tidak dibolehkan pergi bersama Hanan. Tapi perasaan harus lebih diperjuangkan. “Pak Julin, habis makan, aku dan Mas Hanan ada yang perlu dibicarakan. Kami izin pergi bersama.” Alingga hanya bermaksud meminta persetujuan. Merasa pergi dengan Hanan adalah hak dan seharusnya diperbolehkan. Namun, Zoe justru berpaling tanpa memberi tanggapan apa pun. Tangannya terulur mengambil teko, lalu menuang kopi ke gelas untuk kedua kalinya dengan gerakan tenang, seolah ucapan Alingga barusan tak berarti apa-apa baginya. Sikap abai itu membuat suasana kian canggung. “Benar, Mas. Izin keluar sebentar dengan Alin. Sebelum pukul sepuluh, pasti sudah saya antar,” ujar Hananta kemudian, nadanya tegas namun tetap sopan. Ia sengaja menurunkan suara, berusaha menjaga adab di depan pamannya Alingga yang keras. Zoe tidak menjawab, hanya meneguk kopi perlahan dengan mata yang meredup. Melihat Zoe yang lagi-lagi meneguk
Last Updated : 2025-12-07 Read more