Alingga terkejut dan refleks menoleh pada Zoerendra. Tatapan lelaki itu juga sedang jatuh padanya dengan sorot redup, seolah menahan banyak hal yang tak terucap. Di sisi lain, ibunya justru tampak semakin gugup, jemarinya saling meremas dalam genggaman. “Ayo kita masuk, Ling,” tegur Zoe akhirnya, suaranya sengaja dibuat tenang untuk memecah kecanggungan yang kian menebal. Ia paham betul, pertemuan ini bukan perkara sederhana bagi ibu dan anak yang lama terpisah. Dan yang lebih menyedihkan adalah.... Namun, sebelum mereka sempat melangkah, suara lengking tangis terdengar makin keras dari dalam rumah. Tangisan itu terdengar pilu, seperti panggilan putus asa, dan sedang mencari seseorang yang tak kunjung datang. Jantung Alingga berdegup lebih cepat, perasaan tidak enak tiba-tiba merambat di dadanya. “Ayo masuk rumah, Ling… Ibuk tinggal sebentar, ya!” Bu Riana menatap Alingga dengan raut serba salah. Suaranya lembut, tetapi getarannya menembus dada. Alingga terdiam. Napasnya te
Last Updated : 2025-12-16 Read more