“Pernikahan kita memang hanya di atas kertas, tapi kuharap kamu tidak main-main.” Ucapan pria di depannya membuat Alingga mendongak untuk menatap wajah suami yang baru ia nikahi. Ekspresi Zoerendra tampak datar, sulit dibaca seperti sebelumnya. “Saya sudah menyanggupi di awal. Jadi saya tidak mungkin main-main, Pak Zoe,” sahut Alingga pelan tetapi meyakinkan. Zoerendra mengangguk dan mengulurkan sebuah buku kecil bersampul hijau pada Alingga. “Ini milikmu," ucapnya. Alingga menunduk, menatap buku nikah di tangannya. Masih sulit percaya bahwa dirinya sudah menikah saat ini. Dua jam yang lalu, mereka resmi menikah di Kantor Urusan Agama dalam kota. Tidak ada resepsi, sound system, kondangan, tanggapan elekton, prasmanan, atau amplop hajatan. Tetapi berlanjut dengan sesi foto dari segala pose dan ekspresi terbaik di studio foto paling mahal dalam kota. Pengantin hanya berdua ditemani tiga juru foto. Asisten dari mempelai lelaki yang bernama Huki, masih sibuk menangani orang
Last Updated : 2025-10-06 Read more