All Chapters of Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan: Chapter 31 - Chapter 40

“Apa Anda adalah Maxio?” tanya Keyla menatap Max.“Ya. Apa kamu suka menonton dramaku?” Max balik bertanya.“Ya.” Keyla mengangguk.“Oh. Senang sekali memiliki fans cantik dan imut. Siapa nama kamu?” Max mengulurkan tangan pada Keyla. “Aku tidak ngefans, tetapi suka saja.” Keyla melihat tangan Max dan tidak membalasnya. Dia mengambil kembali berkas dari tangan Lusi. “Apa?” Max terkejut dan Yibo tersenyum karena dia sudah tahu Keyla berbeda dengan gadis-gadis pada umumnya yang menyukai para actor atau idol berlebihan.“Permisi.” Keyla melewati Max dan meletakkan berkas di atas meja Kai. “Halo, Max. Senang melihat kamu.” Lusi berjabat tangan dengan Max.“Hmm.” Kai tersenyum.“Tuan Kai. Perkerjaan saya sudah selesai. Apa ada yang lain?” tanya Keyla menoleh pada Kai yang masih berdiri tidak jauh dari Max. “Ada. Temani aku makan siang.” Max menyingkirkan Kai dan berdiri di depan Keyla.“Hah!” Keyla memiringkan kepala melihat pada Kai.“Jangan main-main, Max. Dia asisten pribadiku,” tega

Yanti meminta izin kepada paman Meng untuk keluar. Wanita itu diantar hingga pesimpangan dan pergi dengan bus hijau. Dia bertemu dengan Yasmin di tempat tersembunyi.“Kenapa harus bertemu di ujung kota? Ini menghabiskan banyak waktu dan aku harus berpindah bus dan bahkan naik taksi.” Yanti turun dari taksi dan masuk ke dalam café yang berada jauh dari pusat keramaian. Tempat nongkrong yang didatangi para pengunjung di waktu libur untuk mendapatkan ketenangan dari sibuknya kota.“Ibu sudah datang.” Yasmin menunggu Yanti di meja paling ujung.“Apa tidak ada pengunjung?” tanya Yanti duduk di depan Yasmin.“Aku menyewa tempat ini agar tidak ada orang lain yang datang dan melihat kita bertemu,” jelas Yasmin yang menutupi wajah dengan masker.“Apa yang ingin kamu tanyakan?” Yanti meneguk jus jeruk yang telah disiapkan Yasmin.“Apa Keyla bekerja kepada Kai?” tanya Yasmin.“Ya. Gadis itu menjadi pelayan Kai. Aku tidak tahu dia tidur di mana karena gudang sedang direhab,” jelas Yanti.“Apa maks

Kai masuk ke rumah utama yang sudah gelap. Semua orang telah tidur. Pria itu menghela napas. Dia tidak pantas membuat keributan di malam hari. Apalagi dirinya adalah lelaki dewasa.“Kita bicara besok saja.” Kai pergi ke kamarnya. Dia bahkan menghindari Keyla. Pria itu takut tidak bisa menahan diri untuk tidak menerkam pelayan kecilnya.Keyla membuka mata. Dia memperhatikan kamar dan tidak ada yang berubah.“Apa yang terjadi tadi malam? Apa Tuan Kai kembali? Aku mencium aroma minuman.” Keyla segera duduk. Di menekan remote untuk membuka gorden. “Sudah pagi.” Keyla beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi. Membersihkan diri dan berganti pakaian. Memeriksa ponsel untuk melihat jadwal dari Kai. “Pesta? Apa aku harus ikut?” Keyla membalas pesan Kai dan tidak ada jawaban. “Apa dia masih tidur?” Keyla keluar dari kamar. Dia berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Gadis itu sudah melarang pelayan mengantarkan makanan karena dirinya lebih suka masak sendiri dengan menu Indonesia.“P

Kai membawa Keyla pulang ke rumah. Mereka tidak jadi ke perusahaan. Pria itu benar-benar peduli pada gadis kecil yang tertidur di pangkuannya.“Kita sampai, Tuan.” Yibo membuka pintu.“Shhh!” Kai menggendong Keyla dan membawa ke kamar. Dia membaringkan tubuh lemah Keyla dengan hati-hati. “Apa Anda akan kembali ke perusahaan?” tanya Yibo.“Tidak. Aku akan menemani Keyla. Kamu bisa beristirahat,” jawab Kai.“Baik, Tuan. Permisi.” Yibo meninggalkan villa kaca.Kai menutup pintu. Dia kembali ke kamar Keyla. Pria itu melepaskan blazer dari tubuh gadis kecilnya.“Kasian sekali.” Kai membuka jas dan menyalakan pendingin ruangan. Dia duduk di sofa menemani Keyla yang terlelap. “Dia pasti lapar karena telah memuntahkan semua sarapannya. Apa aku perlu memanggil dokter?” tanya Kai pada dirinya.“Tidak usah. Dia hanya butuh istirahat.” Kai keluar dari kamar Keyla. Dia melepaskan kemeja dan pergi ke dapur. Pria itu bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana panjang hitam berbahan katun.“Apa a

Mata Keyla menikmati pemandangan malam kota Shenzen. Dia melihat Gedung-gedung tinggi pencangkar langit dengan lampu-lampu indah. Keramaian yang bebas dengan gaya hidup mewah.“Apa kamu kedinginan?” Kai melihat Keyla yang memeluk diri.“Mm.” Keyla mengangguk.Kai melepaskan jas dan memakaikan pada Keyla. Pria itu terlihat lembut dan perhatian.“Terima kasih,” ucap Keyla tersenyum pada Kai dan kembali memalingkan wajah keluar jendela.“Dia benar-benar cantik.” Kai melihat bayangan Keyla dari pantulan kaca.Rambut panjang dan bergelompang Keyla di sanggul tinggi dengan hiasan Mutiara putih yang berkilau. Beberapa helai dibiarkan tergerai di bagian telinga dan dahinya. Dia benar-benar mempesona.“Kita sampai, Tuan.” Yibo membuka pintu untuk Keyla dan Kai.“Ayo.” Kai mengulurkan tangan kepada Keyla.“Jas Anda.” Keyla melepas jas yang menutupi tubuhnya. Dia cukup risih dengan gaun yang terbuka di bagian belakang. Padahal busana yang dipakainya model panjang dan dada tertutup, tetapi tidak d