All Chapters of Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan: Chapter 51 - Chapter 60

Kai duduk di balik meja kerja di perusahaannya. Pria itu menatap layar computer yang menampilkan rekaman Keyla yang lari dari rumah.“Kemana Keyla? Kenapa kita tidak bisa menemukan dia?” tanya Kai dengan nada tinggi.“Maaf, Tuan. Sepertinya Non Keyla dibawa oleh seseorang yang berkuasa,” jawab Yibo.“Siapa? Apa dia Chen? Hanya pria itu yang mampu menyembunyikan Keyla di kota ini.” Kai menatap tajam pada Yibo.“Kami akan menyelidiki Tuan Chen,” ucao Yibo.“Baiklah.” Kai tidak bisa menyerang Chen tanpa bukti. Dia harus memastikan bahwa pria itu membawa Keyla.“Apa jadwal hari ini?” tanya Kai melihat Yibo. Wajah pria itu benar-benar menyeramkan.“Rapat bulanan yang sudah tertunda. Apa akan dilaksanakan hari ini?” tanya Yibo.“Ya. Minta semua orang berkumpul di ruang rapat dalam waktu tiga puluh menit,” tegas Kai.“Baik, Tuan.” Yibo mengirimkan pesan kepada semua divisi dalam satu kali secara bersama.“Semua orang akan akan menjadi korban kemarahan Tuan Kai.” Yibo mengirim pesan kepada Lus

Keyla dan Bao langsung masuk ke kamar. Mereka berdua berlari karena takut dimarahi Chen.“Ayo, Bao.” Keyla menarik tangan Bao.“Apa?” Chen terkejut melihat Keyla dan Bao berlari. “Hah. Benar-benar menggemaskan.” Chen tersenyum.“Tuan. Undangan pameran lukisan di Hanzi.” Hao memberikan kertas merah pada Chen.“Lukisan Nona Keyla menang. Jadi, akan di Lelang,” jelas Hao.“Apa?” Chen terkejut.“Tarik lukisan itu dan tidak boleh ikut Lelang,” tegas Chen.“Maaf, Tuan. Lukisan telah didaftarkan dan dikirim. Dari setiap sekolah hanya mengirim tiga lukisan pemenang,” jelas Hao.“Hah! Hubungi pihak sekolah atau siapa pun. Cari dan ambil lukisan milik Keyla!” perintah Chen.“Anda tidak perlu khawatir Tuan. Lukisan itu tidak ada nama pelukisnya,” jelas Hao. “Apa aku bisa melihat lukisannya?” tanya Chen.“Tidak ada gambar, Tuan. Semua masih dirahasiakan. Mereka hanya memberitahu bahwa Tuan muda Bao dan Nona Keyla pemenang,” jawab Hao.“Inilah alasanku tidak ingin Keyla keluar. Gadis itu terlalu

Kai mengejar mobil penjahat untuk mendapatkan lokasi Keyla. Gadis itu tidak memiliki ponsel sehingga tidak bisa dideteksi keberadaannya.“Brak!” Kai menabrak mobil para penjahat.“Bodoh. Siapa yang tidak bisa berkendara di jalan sepi?” Dua pejahat segera keluar dari mobil yang telah rusak.“Apa?” Para penjahat terkejut karena mereka telah dipegangi anak buah Kai.“Di mana Keyla?” Kai mencekik seorang penjahat.“Siapa Keyla? Kami tidak tahu,” ucap rekan penjahat.“Gadis yang kalian culik hari ini,” tegas Kai.“Gadis itu sudah kami antar ke pasar gelap,” jawab seorang penjahat.“Apa?” Kai sangat murka. Dia akan kesulitan untuk menyelamatkan Keyla kecuali ikut Lelang malam.“Siksa mereka hingga mati!” perintah Kai.“Tidak, tolong. Ampuni kami, Tuan.” Dua penjahat di seret masuk ke dalam mobil dan dibawa pergi.“Yibo. Bawa pasukan ke villa pemilik pasar gelap,” ucap Kai yang sudah duduk di kursi mobil.“Baik, Tuan.” Yibo segera mengirim pesan kepada pasukan elit milik Kai.“Ini pertama kal

Keyla mengenakan kaos putih lengan panjang dan celana jeans biru langit. Dia masih mendapatkan hoddie untuk memberikan kehangatan lengkap dengan sepatu untuk melindungi kakinya.“Tuan Yi, kenapa Tuan Kai masih belum keluar?” tanya Keyla gelisah.“Tuan Kai sedang dioperasi. Tusukkan pisau tertalu dalam dan sangat bahaya jika terkena organ vitalnya,” jelas Yibo berdiri di samping Keyla yang duduk di kursi. Tubuh gadis itu masih lemah.“Tuan, ini makanan untuk Non Keyla.” Seorang pria membawakan tas berisi makanan dan minuman.“Anda harus makan untuk memulihkan tubuh. Ada susu dan buah-buahan.” Yibo berjongkok. Dia mebongkar isi tas dan meletakkan di kursi.“Aku tidak berselera,” ucap Keyla. “Anda harus sehat dan kuat agar bisa menjaga serta merawat Tuan Kai,” tegas Yibo.“Baiklah.” Keyla pun memaksakan diri untuk makan dan minum. Air mata menetes di pipinya. Dia benar-benar ketakutan dengan apa yang dialaminya. Berada di dalam ruangan dengan banyak pria kelaparan. Bagaikan hewan buas ya

Kai tidak betah lagi di rumah sakit. Dia meminta pulang dan dirawat oleh Keyla. Pria itu ingin menghabiskan waktu dengan pelayan kecil yang sudah menjadi kekasihnya.“Aku mau kita tidur sekamar,” ucap Kai yang sudah rebahan di kasurnya.“Apa? Tidak,” tegas Keyla.“Lalu, bagaimana kamu merawatku?” tanya Kai.“Oh ya.” Keyla mengangguk. Dia berpikir berlebihan.“Apa kamu memikirkan yang lain?” tanya Kai.“Tidak. Aku akan membuatkan makan siang untuk Anda,” jawab Keyla.“Tidak usah. Koki akan memasak. Dia dari Indonesia agar makanan sesuai selera kamu.” Kai memegang tangan Keyla.“Sekarang, apa yang harus aku lakukan?” tanya Keyla dengan polosnya.“Naik ke tempat tidur dan memelukku,” jawab Kai tersenyum.“Tidak mau,” tolak Keyla.“Kenapa tidak mau? Kita hanya berpelukan. Tidak akan melakukan apa pun,” jelas Kai.“Atau kamu mau?” tanya Kai.“Tidak.” Keyla segera keluar dari kamar Kai. Dia tidak tahan dengan godaan Kai. Pria itu tampan dan seksi. Tidak akan ada wanita yang mampu menolaknya.