Minggu pagi ....Jam delapan Aurel sudah berdandan cantik dan duduk menunggu di sofa depan televisi. Emir keluar kamar dengan kaos polo hitam dan celana warna senada. "Let's go, Sayang. Kita berangkat," ajak Emir sambil tersenyum pada putrinya.Aurel mengangguk sangat bersemangat. "Sama Mama juga, ya?""Nggak, Sayang. Kita hanya berdua saja.""Oh, Mama nggak boleh ikut, Pa?"Emir menatap wajah putrinya. "Hanya papa dan Aurel. Oke."Dengan wajah kecewa, Aurel akhirnya mengangguk. Pada saat yang bersamaan muncul Bu Anjar dari dalam kamar. "Kalian berangkat sekarang?""Ya, Ma. Aurel, pamit dulu sama Nenek."Aurel turun, lalu menghampiri Bu Anjar. Wanita itu menciumi pipi cucunya. "Jangan capek-capek. Kamu baru sembuh," pesannnya. Dijawab anggukan kepala oleh Aurel."Kamu pulang jam berapa nanti? Adikmu sama April mau ke sini." Bu Anjar memandang putranya."Belum tahu, Ma. Lagian Ezar sudah tahu kalau aku mau ngajak Aurel jalan-jalan. Kami pergi dulu!" pamit Emir pada sang mama. Dia kelu
Terakhir Diperbarui : 2025-10-24 Baca selengkapnya